Halo teman teman , bertemu lagi niiih di postingan lanjutan, setelah 2 minggu vakum, karena berbagai halangan yang menunda penulisan, biasa, sibuuuuk ... hhehehe .
By the way, TS nih baru pulang dari kegiatan KBLK ( Kegiatan Belajar Luar Kampus ) dari PT.Coca cola, Baduy, dan pantai Carita- Banten .
Nah, namanya juga kan KBLK, pasti ada yang harus diteliti . nah, ada beberapa hal nih yang TS mau share ke temen2 tentang Baduy, check it out !
a. Sistem religi
Pada umumnya, masyarakat baduy sudah mengenal agama . menurut penelitian, agama yang digunakan oleh masyarakat Baduy adalah Islam Sunda Wiwitan –suatu agama yang memegang prinsip bahwa mereka mempercayai nabi pertama dan terakhir mereka adalah Nabi Adam AS, namun dalam pelaksanaan agama, menggunakan tatacara yang sudah dikukuhkan oleh adat, dan sangat berbeda dengan Islam pada umumnya. wallahu a’lam bisshowab .
b. Sistem kemasyarakatan
Bisa dikatakan, masyarakat baduy tetap memegang teguh adat yang sudah ada sejak dahulu, dari segi pemimpin tertinggi sampai kepada rakyat, telah diatur sedemikian rupa, sehingga terjadi keselarasan dalam masyarakat . dan dapat dikatakan, Presidennya baduy itu adalah Pu’un dan para Perdana Menterinya adalah para Jaro yang membawahi lagi berbagai departemen yang ada pada masyarakat Baduy .
c. Bahasa
Bahasa yang digunakan di baduy bisa dikatakan basa sunda loma . dalam masyarakat priangan ( Bandung dan sekitarnya ), bahasa tersebut digunakan untuk subjek kesebayaan
( umum untuk masyarakat sehari hari ), sedikit lebih kasar dari basa sunda lemes, yang digunakan pada masyarakat sunda pada umumnya
d. Kesenian
Menurut wawancara dengan masyarakat baduy, mereka mempunyai kesenian angklungan, sama seperti masyarakat Sunda umunya, namun sangat jarang dilakukan . dan biasanya hanya ditampilkan pada acara tertentu, seperti pada upacara adat .
e. Sistem mata pencaharian
Kebanyakan bersumber pada pertanian, seperti menanam padi di huma, dan menyimpannya di rumah penyimpanan bernama leuit. Dan mereka pun menanam tanaman yang lazim ada, seperti singkong, aren, pisang dan sebagainya . namun, buah buahan modern ( berasal dari luar negeri ), seperti apel dan semacamnya diharamkan ditanam .
f. Sistem teknologi
Dalam masyarakat Baduy tidak mengenal teknologi dalam kaidah modernisasi, namun teknologi yang mereka gunakan secara tidak sadar setiap hari merupakan teknologi unggul pada masyarakat dahulu, misalnya terlihat dalam pembuatan jembatan yang terbuat dari bambu, yang hanya bermodalkan bambu, tali ijuk, pohon sebagai penumpunya, (tanpa paku) dan sedikit logika, mampu bertahan selama puluhan tahun bahkan lebih . sejatinya mereka sudah mengaplikasikan teknologi maju dalam kehidupan sehari hari .
g. Dinamika Budaya
Budaya yang ada pada masyarakat Baduy, pada umumnya masih terjaga dengan baik . namun, pada masyarakat Baduy luar, sudah mulai terpengaruh modernisasi yang terbawa oleh masyarakat luar Baduy ( Ciboleger dan sekitarnya ). Sebagai contoh, mereka sudah membuat kamar mandi sendiri di dalam rumah, lengkap dengan perlatan mandi dan pancuran air yang sudah memadai bagi kita, berbeda halnya dengan baduy dalam, yang masih memegang tradisi mandi di walungan/sungai , dengan tidak menggunakan apapun selain bahan alam yang terdapat disana .
h. Stratifikasi sosial
Tidak seperti masyarakat kita yang mengenal dan menggunakan stratifikasi sosial yang terdiri dari masyarakat kelas sosial tinggi, sedang, dan rendah, masyarakat Baduy bisa dikatakan menganut sistem Monarki, dimana yang memerintah yaitu Pu’un sebagai raja, dan Jaro sebagai perdana menteri, dan langsung saja kepada rakyat, dan Pu’un lah yang berhak memberikan fatwa atas segala permasalahan yang ada. namun dalam keseharian, mereka tidak mengenal perbedaan, karena mereka selalu saja melakukan aktifitas yang sama setiap harinya .
i. Sains – Kimia
Mengapa saya memberi judul seperti ini ? karena mereka telah mengaplikasikan ilmu kimia secara langsung . sebagai contoh, dalam siklus air disana (Baduy dalam), sudah diatur sedemikian rupa, bahwasanya tempat untuk pemandian berada agak ke hulu. Tempat pemandian laki laki dan wanita hanya dibatasi oleh kelokan sungai yang tertutup oleh rimbun pohon bambu ( dan tentu saja mereka masih menghargai norma ), sedangkan aliran sungai daerah hilir digunakan untuk buang air/BAB. Itu sudah diatur sedimikian rupa agar tidak terjadi pencemaran secara langsung dan wabah penyakit yang ditimbulkan akibat mandi di sembarangan tempat. Ditambah pula, dengan adanya peraturan tidak boleh menggunakan alat mandi apapun yang berbau modern, semakin menjamin kemurnian air disana.
j. Sains – Biologi
Mereka mengaplikasikannya pada tatacara bertani yang tidak merusak alam, seperti tidak menggunakan konsep ladang berpindah dan sebagainya. Peralatan bertani mereka pun sederhana, dan tidak menggunakan pembajak alami seperti kerbau dsb, karena tidak dibolehkan memeliharanya oleh hukum adat. Mereka juga memiliki berbagai peraturan yang bertujuan untuk melindungi kelestarian alam .
k. Pakaian
Secara bentuk, pakaian orang baduy luar dan baduy dalam tidak jauh berbeda, kecuali hanya perbedaan warna. Warna pakaian baduy luar didominasi oleh biru-hitam, sedangkan baduy dalam didominasi warna putih-putih.
l. Keunikan
Beberapa keunikan yang dapat saya lihat yaitu :
· batas antara Baduy luar hingga Baduy dalam dapat berjarak 7-8 kilometer, jika dihitung dari gerbang selamat datang di Baduy luar.
· Orang Baduy tidak akan berbiacara, menawarkan, atau memberanikan diri melakukan sesuatu, sebelum kita yang memintanya.
· Ini memang sulit dipercaya, bahwa mayoritas orang Baduy berkulit putih bersih dan ganteng-ganteng / cantik-cantik
· Total jauhnya menempuh perjalanan dari baduy luar menuju Baduy dalam ( Desa Cibeo ) sekitar 12 kilometer, dengan jalanan menanjak dan menurun, terjal lagi sempit. Perjalanan normal bisa ditempuh 5-6 jam jika tidak hujan, dengan berjalan kaki.
· Batas antara Baduy luar dan Baduy dalam hanya dibatasi dengan kata “BATAS” yang dibuat dengan menyungkil tanah kira kira sedalam panjang kelingking.
· Tanjakan paling panjang, paling ekstrim, dan tentunya menyajikan pemandangan indah yaitu tanjakan Tampayang atau lebih dikenal sebagai tanjakan cinta, dengan panjang sekitar 100m, sangat familiar karena disitulah berbagai cerita cinta dimulai dari ajang saling tolong menolong antara lelaki dan wanita, sehingga kadang kadang seusai pulang dari baduy, mereka bisa jadian / pacaran .
· Orang yang bukan berdarah Indonesia asli, dilarang masuk ke Baduy dalam maupun luar
· Mitosnya, jika orang berani melanggar sebuah pantangan dari masyarakat, maka ia tidak akan menemukan jalan untuk menemui tempat kembali, alias tersesat.
Sekian . semoga bermanfaat . Cintai Indonesiamu !
Biar ngga dikata HOAX, ane kasi dah fotonya yah ...
***penelitian diatas hanya sebuah pemikiran dari seorang anak SMA kelas XI saja . jika ada yang HOAX, atau kurang lengkap dsb. mohon maaf dan minta sarannya lewat comment di bawah ini . terimakasih.
dah pernah ke suku baduy ya.... ??
BalasHapusrute ke sana gimana ?? aku tertarik untuk wisata kebudayaan ke suku baduy. mohon info nya dund...
udah pernah. hehe. kalau tertarik langsung aja kesana. rutenya ? keren banget deh, masih alami banget.
BalasHapus