Assalamualaikum.
Happy nice Saturday
ya teman. Diluar sana, kota Bandung ditemani rintik rintik hujan nih. Beberapa
hari kebelakang ini juga hampir hujan setiap hari. Gimana keadaan kota
teman-teman ?
Yah, berhubung karena sekarang bulannya berakhiran –ber, -ber , maka sudah jadi kebiasaan
pula musim hujan muncul. Buat semua yang punya high activity di sekolah, kampus, atau mana aja, tetap selalu respect ya mengenai kesehatan tubuh.
Siiip deh, ( bawelnya udah kayak emak lo aja nih gue, haha... peace )
Oke sob, mau ngebahas apa nih malem ? bosen ya di kosan ?
kagak punya kegiatan ? -__- hadeuuuh galau deeeh, haha. Daripada ga jelas,
mending kita belajar yuk.
mau ?
Eits, saya ngga bakalan ngajak belajar matematika, fisika,
atau ekonomi, sosiologi kok .. STOP ah. Saya yakin, teman2 udah pada jago kan
kalau belajar masalah itu mah. Yakin deh, temen2 juga pasti berasal dari
sekolah/kampus top di seantero Indonesia, beuh kalo belajar itu sih udah ngga
asing lagi kan,
Tapi ... belajar ngga mesti disiplin ilmu yang ada di
sekolah/kampus aja loh. Masih banyak ilmu ilmu diluar sana yang belum
terdefinisikan, namun sebenarnya secara tidak sadar kita sedang mempelajari dan
mendalaminya. Nah loh, asal jangan ilmu hitam aja yah..
---
Pernah denger ngga kalimat ini,
Nah loh, dimana tuh ? haha. Jangan bingung dulu.
Universitas kehidupan itu ya kehidupan kita sekarang ini,
tempat kita hidup dan berkembang. Sebagai manusia yang dikaruniai akal dan
moral, kita sadar bahwa sekedar hidup saja tidak cukup, melainkan kita harus
mencari arti “hidup” sesungguhnya. Dan darimana kita dapatkan itu ? kita akan
terus mencarinya, entah sadar atau tidak. Dan hanya orang yang “sadar”lah yang
mampu mengambil makna dalam kehidupannya.
Pernah belajar pendidikan karakter ? atau mungkin pendidikan
moral ? mungkin pernah disinggung dalam bab pelajaran di sekolah, namun kita
mendalaminya pastilah pada kehidupan sehari-hari, secara tidak sadar, sejak
kecil hingga saat ini.
Apa dan Kenapa.
“Kenapa kita harus
bangkit ketika kita terjatuh ? kenapa kita harus survive ketika kita tertekan ?
kenapa ada baik dan buruk ?” mungkin itu beberapa pertanyaan yang timbul
dari dalam diri kita, yang kita harus cari jawabannya sendiri. Fitrahnya
manusia adalah pembelajar, meskipun ia tidak tahu bahwa ia sedang belajar dan untuk apa ia belajar.
Seiring waktu, manusia yang “sadar” bahwa dirinya mengalami
proses belajar, akan menemukan konsep hidup yang jelas, terukur, dan terarah. Ia
tahu, bahwa sekedar hidup saja tidak cukup. Dibalik itu, ia akan berusaha
mencari dan membuka rahasia alam yang lebih besar yang belum ia ketahui. Beberapa
nama manusia yang peka itu tercatat dalam sejarah, seperti Plato dan
Aristoteles.
Yup. udah tahu kan sebab musabab kita harus belajar dari
kehidupan ?
---
Belajar Dari Orang
Lain.
Pernah ngga sih teman2 mengagumi orang lain ? atau ingin meneladani perbuatan orang lain ?
Ya, mungkin pernah. Saya sendiri merasa kagum pada sosok
Anies Baswedan, tokoh intelektual Indonesia. Saya kagum akan pembawaan beliau
yang kalem, bijaksana, sekaligus mencerminkan orang yang bersifat pemimpin dan berwawasan
tinggi. Nah, saya pribadi ingin sekali menjadi seperti beliau. Bagaimana dengan
tokoh idola anda ?
Tentu, kita ingin sekali seperti mereka, bukan ? YA !
Namun, apa kelebihan
dan kekurangan kita ? sudah mampukah kita untuk menjadi seperti idola kita itu
?
Ayo ! Belajarlah dari
orang lain.
Apabila kita hanya menilik dari diri kita, kadang suatu saat
kita merasa tak lengkap. Sadar atau tidak sadar, kita selalu mencari “bagian
hilang” yang tidak dimiliki kita tersebut. Ternyata, “bagian hilang” tersebut mungkin
kita dapatkan ada pada sifat orang lain. Mungkin inilah hikmahnya Tuhan
menjadikan kita berbeda satu sama lain, juga menjadikan ada kelebihan dan
kekurangan satu sama lain. ya, tentu agar kita bisa saling belajar, menghargai
dan memaknai...
Nah, gimana sih caranya agar kelebihan yang ada pada orang
tersebut dapat kita teladani dalam diri kita ? berikut tipsnya, yang terdiri
dari dua faktor :
Faktor Eksternal
·
Carilah orang yang tepat
Tentu. Sebagai role model yang akan kita ikuti, tentu kita harus memilih orang yang
terbaik. Bisa dilihat dari latar belakang pengalamannya, pendidikannya,
karakternya, ataupun kelakuan sehari-harinya. Misalnya, kalo kita mau belajar
bisnis nih, ya carilah orang yang udah pernah berbisnis, atau yang gelarnya
Sarjana Ekonomi, atau bahkan temen kita yang punya warung juga bisa kok.
·
Kenalilah luar dalam
Ada baiknya kita mengenal orang tersebut
secara bulat, tidak hanya sepandang lalu. Proses mengenal seseorang pun lebih
memantapkan kita untuk belajar yang terbaik. Dan dari proses mengenal ini pula,
kita jadi tahu, apakah orang ini pantas menjadi teladan kita atau tidak. Caranya,
bisa dengan berkenalan langsung atau membaca biografinya.
Faktor Internal
·
Kenali kekurangan diri
Cara tepat untuk memulainya adalah dengan
merenung. Sadari dan akui dengan tulus, apa yang menjadi kekurangan kita. Berangkat
dari kekurangan diri kita itu, kita jadi termotivasi untuk terus belajar dari
orang lain. Misalnya, kekurangan kita yaitu kurang bisa berdandan rapi. Saat itu,
mulailah untuk belajar berdandan rapi dari orang lain !
·
Kenali kelebihan diri
Tentunya, diri kita pun pasti ada
kelebihan, kan ? nah, dengan meneladani orang lain, kita bisa me-remix kelebihan kita itu menjadi
bernilai lebih.
·
Mulai dari hati
Luruskanlah niat untuk belajar dari siapa
saja. Jangan memandang rendah orang lain. Apabila ada sesuatu yang pantas
dipelajari darinya, maka ambillah. Rasakan pandangan hidup yang berbeda dan
lebih berwarna, sehingga kita menjadi lebih arif dalam menyikapi hidup ini.
Alangkah indahnya hidup ini, apabila kita bisa menemukan
makna hidup lebih dalam. Dan yang harus dipahami, bahwa belajar itu indah, dan
bisa dimulai dari apapun.
Selamat belajar !
SUMBER FOTO :
0 komentar:
Posting Komentar