• Selamat Datang !

    Serahkan cinta pada-Nya




    Cinta.

    Satu kata ini masih menjadi misteri terbesar dalam hidupku. Segala kemungkinan bisa terjadi. Tak ada fakta yang  menjelaskannya pasti, bahkan oleh pujangga sekalipun. Definisi cinta di dunia ini hanya sebatas “postulat” yang ditinggal mati para pujangga yang sempat mencoba me-rupa-kan cinta, menjadi labirin yang tidak terselesaikan dan masih menjadi misteri bagi semua insan.

    Ia tak berwujud, namun ia bisa merasuki siapapun. Ia tak bernafas, namun ia bisa membuat nafas orang yang dirasukinya tak menentu. Ia bisa datang, dan bisa pergi kapanpun dia mau. 

    Namun, cinta bukanlah “tuhan”. Bahkan, cinta itu sendiri tunduk kepada tuhan. Kuakui saja, cinta adalah salah satu teka-teki terbesar yang pernah ada. 

    Pendiam pun bisa jadi pujangga dibuatnya. Periang bisa dibuatnya terdiam. Tak terhitung juga air mata yang menghiasi, harapan yang membuncah, sekaligus rasa yang tak bisa diungkapkan.

    ***

    Ketika jari ini tak mampu lagi untuk menuliskan, ketika otak sudah tidak mampu lagi mendefinisikan cinta, hati ini masih terus saja bergelora. Memang, jari dan otak takkan pernah tahu maunya hati. Hati ini terbang sendiri, tersudut sendiri, dan menggelora sendiri. hati mempunyai bahasa yang berbeda, dan ... entahlah. 

    Kadang dalam keramaian, hati selalu mengalah pada keadaan. Namun ketika kesendirian telah menyelinap, inilah giliran hati menjerit, menjerit keras ... mungkin hanya Tuhan yang tahu artinya. 

    ***

    Aku kadang terjebak pada perasaan cinta. Kadang begitu cepat rasa ini berpindah pada yang lain. Aku pun tak mengerti, seiring waktu, cinta pun akhirnya bisa terkikis. Pada saatnya kembali, ia kembali tumbuh subur pada hati yang lain. Apa ini ? 

    ***

    Bisakah kuartikan sendiri, bahwa cinta itu anugerah ? bisakah kuartikan cinta itu adalah sebuah labirin rumit, yang apabila dicoba diselesaikan, akan menemui akhir pada muara kasih-Nya ?
    Cinta itu ciptaan tuhan, aku percaya. Dan ketika dihadapkan kenyataan bahwa cinta itu datang dan pergi, aku juga harus percaya. Aku harus yakin, bahwa rasa cinta yang dititipkannya ini hanya sebagai ujian saja, bisa diambil dan berpindah.

    Percayalah, ketika kita sudah terjebak dalam labirin bernama cinta, kadang kita akan menemui jalan buntu. Disitulah hati kita terluka dan “menjerit” memanggil pencipta-Nya. Bukankah kita tenang jika kita mengingat-Nya ? 

    Lalu, apakah kita yang dibangunkan setiap hari, diberikan nafas dalam setiap detik, itu bukan bukti cinta-Nya ?

    Lalu apakah bijaksana jika kita begitu mudah menyatakan cinta pada seseorang, sedangkan kita belum mencintai dengan sepenuh hati pada sang pencipta cinta, Yang Maha Mencintai ?

    ***

    Alangkah indah firman Tuhan dalam kitabnya, seseorang yang beriman hanya untuk yang beriman. Aku pun berharap bahwa aku termasuk yang disebutkan disana, yang “beriman” bahwa segala cinta, hulu maupun hilirnya kembali pada Tuhan juga.

    Tidak mudah mendapatkan “rumah” cintaNya, namun ketika kita mau saja “bertamu” kesana, maka kita pasti akan dibimbingNya, karena Ia tidak akan pernah menyia-nyiakan siapapun yang menjaga kebersihan hatinya.

    ***

    Tuhan pasti tahu, aku butuh cinta. Tuhan tahu, aku manusia biasa yang membutuhkan tambatan hati. Namun, Tuhan lebih tahu bagaimana hati yang akan diberikannya cinta itu menjadi kuat dengan diberikan berbagai cobaan yang menyakitkan, hati yang dapat menyaring antara cinta suci maupun nafsu, hati yang mampu belajar dari kesalahan, dan hati yang dapat kembali tunduk dan bersuci di hadapan penciptanya.

    Tuhan mungkin membiarkan hatiku berjalan sendiri, agar aku paham apa arti kesetiaan dan kesabaran. Tuhan pun pasti mendengar tangisan hati yang berharap dan berserah diri padaNya, pada pilihanNya. Hingga akhirnya cobaan pun akan berakhir....

    Dalam sujud, dalam harap, dalam kesendirian, aku hanya bisa berharap. Tuhan, tolong jaga hatiku ini dan nanti tunjukkan aku pada hati yang mencintaiMu pula. Pun, hati yang mencintai apa adanya diriku. Amin. 




    @sebuah tapak hati, November 27



    Foto Sumber :



     




    0 komentar:

    Posting Komentar