• Selamat Datang !

    Gangnam punya Psy, Bandung punya Doel Sumbang



    Hari gini, 2013, siapa sih yang tidak tahu Psy ?

    Artis yang mempopulerkan lagu Gangnam Style ini sudah begitu terkenal di seluruh dunia. Kabar-kabarnya, sudah satu milyar lebih orang sudah menonton video ini di Youtube. Tak terhitung pula warga dunia yang mengikuti tarian kudanya yang “eksotis” itu, termasuk saya sendiri. hahaha, Mario Teguh aja kemarin ngga malu Gangnam Style-an di acara Golden Ways nya.

    Nah, buat kita yang kepo (pengen tahu) kenapa kok bisa ya, begitu fenomenalnya lagu Gangnam Style ini sampai ke seluruh dunia ? memang sih, Korea sekarang lagi onfire, terutama di bidang Entertainmentnya. Mungkin anda penggemar sinema Korea ? atau suka dengan girlband dan boyband nya ? nah, berarti kita sudah terjalari Korean Wave.
    Jika dilihat dari tarian Psy dan pembuatan klip, memang kocak banget dan menjadi nilai jual tersendiri. Namun, ada makna lain dibalik video ini.

    Ya. Disini Psy sebenarnya ingin “menyindir” kebiasaan penduduk Gangnam dengan segala kemewahannya. Bahkan katanya, banyak orang yang rela hanya makan mie instan, tapi bela-belain nongkrong bareng sahabatnya di untuk sekedar ngopi si Starbucks. Ampun deh. Gangnam dengan segala ceritanya membuat saya mengelus dada.

    Oh ya, meskipun saya suka dengan musik Gangnam Style, sebagai warga negara yang baik, harus juga dong mencintai musik dan budaya sendiri ! hehe. Berhubung  saya bukan orang asli Sunda tapi tinggal di Bandung, saya mencoba mendengar dan mempelajari tradisi Sunda dari musiknya.

    google.com
    Saya pun iseng-iseng mendengarkan lagu pop Sunda besutan Doel Sumbang. Lagunya memang enak didengar, hanya saja sekarang ini jarang diperdengarkan. Entah karena berbeda generasi atau bagaimana, mungkin banyak anak muda Sunda yang tidak tahu siapa pria kelahiran Bandung, 16 Mei 1963 ini. Memang tidak seterkenal Psy, tapi pada zamannya buat orang Jawa Barat khususnya, pasti tahu sosok ini.

    Ketika masih suasana demam Gangnam Style, saya terkejut  ketika mendengar lagu ciptaan beliau yang berjudul Selebritis Bandung, begini teksnya (dikutip dari kumpulanlagusunda.blogspot.com)  :

    Selebritis Bandung
    Tante-tante muda-muda
    Cantik-cantik necis-necis
    Ngariung di juru kafe
    Arisan sabulan gope
    Anak salaki di imah
    Teu kaurus cuek aje..

    Selebritis Bandung
    Ramping-ramping menor-menor
    Modis-modis konon kaya
    Bari sibuk nyo’o hape
    SMS-san jadi gawe
    Ngondang balad salevel
    Lanjut ka karoke

    Iuran papatungan
    Di karoke suka bungah
    Lalajo doger jelema
    Bugil..bugil… 2X

    Selebritis Bandung
    Korek api kaca mata
    Jam tangan sapatu baju
    Kudu merek nu terkenal
    Bari mutlak original
    Soal harga mahal
    Isuk ge urusan cingcay

    Sakapeung pikarunyaeun
    Disiksa ku gaya hirup
    Sanajan geus ludes bangkrut
    Bacot mah angger under call

    pedikur menikur
    Bulu halis di cukur
    pedikur menikur
    Bulu kelek di cukur
    pedikur menikur
    Bulu bitis di cukur
    pedikur menikur
    Palay nu saageung tuur..

    Nah lho. Yang ngerti arti lagu ini, pasti akan menemukan kesamaan makna di dalamnya dengan makna lagu Gangnam Style diatas. Iya kan ?

    Kalau secara umum diartikan, disana digambarkan para perempuan Bandung yang cantik-cantik yang menghabiskan waktu dan uangnya di cafe untuk sekedar ngerumpi, padahal anak lelakinya dirumah ngga diurus. Dan dari kebiasaannya, segala apa yang dipunyai harus mahal dan original. Kadang kasihan, bahwa sesungguhnya mereka tersiksa oleh gaya hidup mereka sendiri, padahal sudah bangkrut tapi tetap dipaksakan. Begitulah.

    Kalo dipikir-pikir, makna lagu ini sama kayak lagu Gangnam Style-nya Psy sih. Intinya, menyindir kehidupan orang yang bermewah-mewahan, padahal sejatinya itu cuma gaya hidup yang dipaksakan. Bedanya, kalau Korea yang disorot Psy itu kota Gangnam, nah kalau Doel Sumbang jelas yang disorot adalah kota Bandung.

    Weleh-weleh. Siapa yang tidak kenal julukan kota Bandung ? dan banyak orang yang mengakui kecantikan “kembang”nya, termasuk saya juga, hihihi. Begitulah kiranya, dari zaman dulu lagu ini diciptakan hingga kini, keadaan warga Bandung umumnya masih sama seperti yang digambarkan di lagu itu. Apalagi kota Bandung sekarang disebut kota Mode Indonesia, karena banyak orang kreatif ngumpul dan bikin sesuatu yang keren, terutama fashion. Namun, dibalik itu, gaya hidup yang dianut seakan “menyiksa”. Buat anak kosan kayak saya, beli satu baju distro original aja bisa buat makan seminggu. Hehehe.

    sekian.

    Cintai musik Indonesia !

    Foto sumber : disini

    Jejak tulisan aslinya : dari sini


    0 komentar:

    Posting Komentar