Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh :D
Howdy, sahabat ? sehat bugarkah ? hhehehe.
Mari kita bersama-sama mendoakan diri kita sendiri, maupun orang-orang yang kita cintai, agar selalu diberikan kesempatan untuk bersyukur dalam menikmati indahnya sehat, indahnya panjang umur, dan indahnya berbagi pada sesama … Amin. Amin. Amin. Ya Rabbal alamiin.
Sepintas melintasi beberapa ruas jalan di Kota Bandung kemarin, kayaknya banyak kemacetan deh, terutama di jalan-jalan padat dan sibuk. Widih kagak nahan deh dengerin itu bunyi klakson main sahut-sahutan, sekalinya jalan, banyak kendaraan main swang-swing aja, nyalip sana-sini … ada apa gerangan yah ?
Oh oh oh. Apakah ini karena efek samping dari rencana Samuel Eto’o, Maria Sharapova, dan Jackie Chan yang akan berkunjung ke Bandung ? hmm. Atau karena histeria penduduk menyambut hari jadi Jawa Barat yah ? hmm. Saya juga tidak tahu. Yang jelas, buat mereka bertiga di atas, (kalau jadi dateng, hhehe), just say ‘selamat pagi Indonesia, kami cinta kalian’, you will be shocked ! dan tentunya selamat datang di Indonesia :D dan tentunya tak lupa buat warga Jawa Barat anu simkuring dipihormat, selamat milad aja yah.
Hmm. Bingung nih mau nulis apa, hhaha.
Sebenarnya sih yang ada di dalam pikiran saya itu mayoritas mengenai beberapa ujian yang akan saya hadapi ke depan, seperti ulangan harian, ulangan umum yang semakin mendekat, try out di luar sekolah, maupun ancang-ancang untuk “mengambil” kursi kelulusan pada UN dan SNMPTN. Yaa, semuanya dicicil lah dikit-dikit mah.
Tapi ketang, masa saya harus menceritakan suka duka saya dalam mencicil semua itu ? Hhehe, saya harus tahu segmen, bahwa pembaca saya itu global dan berbagai ragam, jadi tidaklah pantas saya menceritakan satu hal yang hanya saya alami. kali ini saya akan mengangkat tema mengenai tulis menulis. Mungkin ada yang tertarik dalam tulis menulis ? hhehe. saya bukan ahlinya. Tapi setidaknya saya sudah mencobanya, dan ingin berbagi dengan anda semua.
So.
Jadi, apa yang harus saya lakukan sekarang ? tetap menulis ! intinya itu. Saya akui saya pun kebingungan pada jadwal deadline (setiap hari sabtu) harus menerbitkan 1 postingan, yang itu juga musti dijaga kualitasnya, agar tetap meninggalkan kesan bermanfaat bagi seluruh pembaca. Tapi harus apa dong ?
Hhehehe. Ya udah, kali ini saya akan memberikan beberapa step yang saya gunakan dalam menulis, khususnya di blog yang saya bangun dengan susah payah ini.
Teman-teman, menulis itu sebenarnya mudah. Hampir semua orang bisa menulis, kan ? apapun bisa dituliskan oleh semua orang, mau dia baru TK atau udah jadi pensiunan. Nah berbeda dengan yang satu ini, yaitu “menulis”. Apa maknanya ? tanda dalam kutip disana menunjukkan bahwa ada sebuah keistimewaaan berupa makna dan pesan yang terkuak dalam tulisan tersebut.
Mari kita bedakan saja konsepnya. Silahkan bandingkan kedua tulisan ini.
“aku kemarin bermain di pantai. Pantainya bersih sekali lho. kemudian aku bermain-main di sekitar batu besar disana. Tak lama kemudian aku menemukan ada penyu di balik batu”
Bandingkan.
“aku kemarin bermain di pantai. Pantainya bersih sekali lho. ternyata disana, petugas kebersihan melakukan tugasnya dengan baik. kemudian aku bermain-main di sekitar batu besar disana. Tak lama kemudian aku menemukan ada penyu di balik batu. Wah ! aku terkejut, ternyata penyu itu adalah penyu yang hampir punah … ”
Apakah kedua tulisan itu bermakna ? ya, kedua-duanya memang memiliki makna.
Dapatkah anda membayangkan maknanya ? jelas bisa. Yang terpampang dalam bayangan pikiran kita adalah keadaan si aku, bentuk pantai, batu-batu besar, maupun penyu. Semua itu dapat ditalar dengan baik dan langsung tervisualisasi dengan baik.
Hanya saja, makna tulisan pertama di atas hanya bersifat general atau umum. Sementara tulisan kedua, menyimpan makna lebih banyak dan juga membuat pandangan kita dalam memaknai tulisan itu menjadi lebih luas.
Jadi bisa saya katakan kesimpulan, bahwa tulisan-tulisan saya ini bisa dikatakan sebuah diary hidup saya sendiri. Temanya pun tak jauh-jauh dari apa yang saya maupun orang lain alami dalam kehidupan sehari-hari. dan sayangnya, saya tidak bisa berbohong. Jadi, good job lah bagi anda yang sering menulis diary tentang kehidupan. Itu salah satu modal kuat anda untuk menjadi seorang penulis.
Menulis itu sulit ? tidak. Saya ulangi, tidak ! praktekkan saja langsung. Sediakan selembar kertas, dan mulailah tulis apa yang kita baru saja alami sejak pagi tadi hingga sekarang. Mungkin anda bisa menghasilkan belasan paragraf panjang dari itu semua.
Aaah susah nih kayaknya !
Eit eit eit, udah dicoba belum ? coba terus. Jadikanlah tulisan itu sebagai salah satu cara anda untuk menyalurkan segala aspirasi yang terlewat maupun terekam dalam benak anda.
Nah sekarang, kita sudah harus naik level.
Kita tidak hanya harus bisa menulis, tapi harus mencoba untuk bisa “menulis” dan memproduksi “tulisan”. Hmm, apa yang harus kita lakukan ?
Mulailah ganti bahan bacaan kita. Yang sering kita baca dapat menentukan ukuran kemampuan intelejensi kita. Suka baca novel ? saya pun suka. Tapi sebaiknya dipilah-pilah dari sekarang, apakah kita lebih banyak dapat menangkap makna bermanfaat dari novel percintaan remaja, atau novel bertema kehidupan, seperti Laskar Pelangi, dan sebagainya. suka nonton gossip ? mari ubah perlahan kebutuhan menonton kita ke berita-berita yang lebih padat isi. Sebagai pemuda-pemudi yang bener bener branded, kita harus pula memiliki banyak pengetahuan. Hati-hati, kita jangan hanya tahu Rain dan artis korea lainnya, tapi tidak tahu bahwa mereka termasuk orang yang masuk wajib militer di negaranya. ( sering-sering baca yang ginian yah ).
Tulislah apa yang mampu kita tulis. Jangan berkhayal tinggi dahulu akan menghasilkan tulisan fantastik yang akan disukai oleh ribuan orang dalam sekali posting, karena kadang mimpi yang terlalu tinggi dapat merapuhkan jiwa. Sudahlah, tulis saja dari sekarang apa yang ingin kita tulis. Jangan pedulikan apa respon dan tanggapan orang dalam menilai tulisan kita. Yang penting, kita niatkan itu untuk menebarkan manfaat dan memang tulisan itu tidak melanggar norma-norma yang berlaku.
Lakukan terus menerus. Baik, jika kita sudah menulis terus menerus tanpa kenal lelah, dan sudah berusaha semaksimal mungkin, maka kita baru bisa meretas asa untuk menghasilkan tulisan yang baik. Mengenai disukai oleh orang lain, jangan dijadikan pijakan. Yang penting kembali kepada niat awal kita.
Refleksikan pada diri sendiri. Seluar biasa apapun tulisan anda, jika tidak dimulai oleh diri anda dahulu, maka itu tidak akan terlalu berguna.
Segala yang terbaik itu pasti sedikit. Ya, memang. Siapakah yang mampu berjuang untuk terus menulis dan menulis dan menulis, walaupun diterjang kemalasan dan penghalang lainnya, selamat, maka anda akan menjadi pemenang suatu hari nanti.
Dan tidak perlu banyak tips tambahan dalam menulis, kecuali mulailah dari sekarang. Tulislah apa yang ingin anda tulis. Jika anda sudah sering menulis, maka cobalah untuk menaikkan maknanya, menjadi “menulis”, hingga menghasilkan “tulisan” yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain.
Selamat “menulis” !
0 komentar:
Posting Komentar