Sampailah kita akhirnya pada hari ini. Mungkin, banyak diantara kita yang begitu mendambakannya. Melepas penat di akhir pekan mungkin suatu hal yang langka bagi kita, yang notebene memang dituntut untuk “bekerja keras” selama enam hari berturut-turut.
Di beberapa sekolah, hari ini adalah hari terakhir menempuh ujian akhir semester, termasuk sekolah saya sendiri. Berat memang untuk mencapai akhir, karena kita benar-benar harus berkonsentrasi penuh untuk sekedar menjawab ratusan soal dari belasan mata pelajaran yang diujiankan.
Nah, teman-teman.
Mungkin ini hanya sekedar pengalaman saya saja, yang ingin saya tuangkan menjadi berbentuk secercah inspirasi dalam tulisan pendek ini. Namun, tidak menutup kemungkinan juga hal ini pun sebenarnya kebanyakan dialami oleh kita bersama. Masing-masing hati dan perasaan yang merasa, siapalah yang tahu.
Begini. Selama sekian hari menempuh ujian, ada sesuatu hal yang mungkin sedikit mengganjal di hati. Apa itu ? Hmm. Bisa dikatakan itu adalah sebuah penyesalan !
Ehm, mengenai urusan menyontek, saya rasa itu bukan lagi kesalahan, tetapi “apalah banget” yang paling-paling fatal dilakukan. Selain membodohi diri sendiri, membuat hati tidak tenang, membuat tidak puas akan kemampuan diri, juga jawaban dari hasil nyontek itu pun aslina, henteu puguh ! kenapa begitu ? lha, yang asli pinter mah pada ga mau nyebar-nyebar jawaban kaya gituan lah, jadi kualitas contekan pun “tidak bermutu” sehingga bisa menjerumuskan kita kepada kerugian secara berbarengan. Ditambah lagi, dosa yang terhitung dari sana. Semoga kita bukan termasuk golongan tersebut diatas, amin.
Memang, banyak sekali kesalahan-kesalahan kecil tapi fatal. Yang paling disayangkan adalah ketika kita sehari atau beberapa hari sebelum ujian itu tiba, kita belum benar-benar memanfaatkan waktu untuk belajar secara optimal. Dan lagi-lagi, penyesalan memang datengnya terakhir, yah …. Hhehehe.
“aduh, ini soal, padahal gampang … tapi lupa rumusnya apa ….”
“aduh, ini teh baru kemaren soalnya, udah lupa lagi jawabannya apa … “
“aduh, hanjakal kaluar soal teh, kirain materi ini ga akan keluar …. “
Dan sebagainya lah, intinya sih, ya menjurus-jurus pada penyesalan, di akhirnya.
Setelah ujiannya kelar, mulai deh, kita ngebahas itu soal bareng temen-temen. Dan setelah dikoreksi, ternyata kita banyak keliru di rumus ini, soal itu, hapalan ini, atau bahkan hanya karena salah ngebuletin. Dan tau ngga, yang paling nyesel tu siapa ? yang ngga ngebuletin jawaban pastinya, hhehe.
Hari demi hari berlalu, pun juga usai. Segalanya berakhir. Istilahnya mah, badai sudah berlalu.
Dan jawaban akhirnya memang, ya seperti itulah. Sudah sunnatullah, bahwa penyesalan memang selalu di akhir.
Tetapi, jangan sampai kita memaknai penyesalan itu seakan kita sudah benar-benar mati, atau sampai kehilangan motivasi dan kepercayaan diri. Kita pun banyak diperdengarkan sebuah ungkapan, “Menyesal di akhir tiadalah berguna …“ , sehingga setelah itu, ah, apalagi yang mau kita lakukan ? seakan akan dunia ini redup dan tidak bergairah.
Siapa bilang penyesalan selalu berakhir seperti itu ? tidak juga kan. Penyesalan pun berguna, ketika kita bisa mengambil hikmahnya, dan berusaha untuk tidak melakukannya lagi di masa depan. Kita pun menjadi paham, bahwa menyesal untuk yang kedua kalinya nanti itu sangatlah menyakitkan, oleh karena itu, biarkanlah penyesalan kita yang sekarang menjadi pelecut semangat untuk lebih lagi di masa mendatang. Ayo deh, mari bersama kita luangkan waktu kita sejenak untuk merenungkannya.
Nah, jangan sampai kita menjadi orang yang sudah tahu salah, tapi tidak menyesal-menyesal, malah cueeeek aja dan tidak mau memperbaiki dirinya. Wah, ngga tahu diri itu mah, hhehe. jangan sampai deh kita kayak gitu yah.
Jadi, tetep keep spirit yah di akhir minggu ini, jadikan semua sebagai pembelajaran.
‘cause everything gonna be OK !
#nowplaying : Bondan Prakoso ft. Fade 2 Black – Ya Sudahlah
Foto Sumber :
DISINI
DISINI
0 komentar:
Posting Komentar