Karena Hidup Memang Begini
( Sebuah puisi dari hati )
Lafaz niatan
Derap langkah yang berat,
Deru angin,
Tetesan keringat, dan
Linangan air mata …
Sajak kehidupan
Membahana di pelosok-pelosok jiwa
Mengeram gundah di ujung tangan
Tak tertahankan di pelupuk mata
Kali ini, kau membunuh dirimu
Masa lalu mentertawakanmu
Masa depan tak ingin melihatmu
Masa kini, tunduk terpekur membatu
Kau ingin kemana ?
Hatimu pun gundah gulana
ketika
Seseorang di pundakmu pun bicara
Masih ada tuhan, katanya
Tuhan masih tersenyum untukmu
Tuhanpun masih menunggu
Bangunlah jiwa yang rapuh
Angkat tanganmu
Mohonlah,
Karena kau nista
Karena kau papa
Karena kau hina
Hiruplah nafasmu lagi
Dapatkan langkahmu kembali
Sunggingkan senyummu kali ini
Masalah tak akan lari
Keikhlasan pun akan diuji
Tapi, Tuhan pun tak akan pergi
Segera, ulangi
Ulangi dan ulangi
Masih ada kesempatan
Selagi hayat dikandung badan
Kuatkan tapak kakimu
Genggam erat tanganmu
Lafazkan kembali niatmu
Niscaya,
Keberhasilan itu
Takkan jauh darimu
(Blue-river, Bandung, 2012)
0 komentar:
Posting Komentar