• Selamat Datang !

    Tiga Hal yang Berharga



    Ketika kita melewati hari, banyak sekali arahan yang mesti kita tuju, dimulai dari secercah harapan hingga hasil yang kita dapatkan setelah kita mengusahakannya. Tidak salah memang, jika kita melihat kondisi atau fakta yang ada, bahwa tidak sedikit manusia yang melakukan usaha karena tujuan material, yaitu mendapatkan kehidupan yang layak dan berkecukupan. Mungkin saja itu termasuk orang tua kita sendiri ataupun kita sendiri, nanti.

    Meskipun memang, masih banyak yang harus kita cari dalam kehidupan yang cenderung singkat dan cepat. Entahlah, mungkin kita tak pernah menanyakan pada hati kita, kenapa kita tidak mau membuka diri untuk mencari lebih banyak saripati kehidupan, seakan akan kehidupan ini hanya untuk material belaka. Kenapa kita harus bersusah payah, kenapa kita harus menguras peluh, dan kenapa kita harus berjuang mati-matian, hanya untuk materi belaka ? dan materi itu pun tidak pernah abadi melekat pada kita, bahkan materi tersebut pun untuk dibuang kembali. Sadarkah kita ? Tidak, tidak sama sekali.

    Jika kita berpendidikan hanya untuk mendapatkan materi, tidaklah salah besar, karena memang di zaman “edan” ini, jika kita tidak memiliki materi yang mencukupi, maka kita bisa “gila sasar” dibuatnya. Pun kita patutnya bersyukur apabila kita dianugerahi harta yang berkecukupan, sehingga kita setidaknya bisa memikirkan hal yang jauh lebih baik dan penting, sangat kontradiktif dengan saudara-saudara kita yang berpeluh keringat di ujung jalan sana, demi mendapatkan sesuap nasi untuk melanjutkan hidupnya. Bukan mereka tidak sempat untuk memikirkan kehidupan lebih jauh, akan tetapi, mau bagaimana lagi, itulah jalan kehidupan yang mesti mereka jalani.

    Sekarang tugas kita adalah bagaimana memanfaatkan potensi waktu dan harta kita yang luang ini untuk hal hal yang bermanfaat dan lebih baik. Paling tidak, kita harus mewujudkan mimpi kecil orang tua kita yang menginginkan anaknya “jauh lebih baik dari orang-tuanya”. Dengan berbekal pendidikan dan kesempatan yang kita punya, marilah kita mulai mensyukuri nikmat Tuhan, dan mengapresiasi orang-orang yang berjasa di sekitar kita.

    Kembali ke topik, jadi apakah yang harus kita lakukan ?

    Menilik dari kisah hidup orang sukses, yang tapak sejarahnya sudah mendunia dan menginspirasi orang banyak , tentu kita harus pandai pandai mengambil hikmah di setiap kisahnya, bukan hanya decak kagum sesaat, lalu kita kembali ke “kejahiliahan” kita. Apapun itu, kisah tersebut menjadikan cerminan bagi kita, apakah kita juga mampu melakukan hal hebat yang sama, atau lebih dari itu ? cara terbaik yang harus kita lakukan adalah benar-benar meneladani kisah hidup orang-orang sukses, dan belajar dari setiap kesalahannya.

    Dari pemikiran saya yang belum terlalu luas ini, mungkin hanya tiga faktor secara garis besar yang akan saya angkat, dan akhirnya saya tahu, bahwa mungkin inilah beberapa  dari sekian banyak jalan, yang harus kita dapatkan demi kebahagiaan hidup kita .

    3.  Karakter

    Inilah harta terpendam yang tak jarang diabaikan pemiliknya. Karakter seseorang dapat menentukan separuh kebahagiaan hidupnya. Inilah hal yang sulit, karena warna karakter di luar sana yang mempengaruhi warna karakter kita sendiri. Mungkin kita agak bingung dalam menentuka figur pemimpin, sebagai contoh, yang mana menurut kita lebih baik, apakah karakter Bung Karno ataukah karakter Bung Hatta ? bisa saja itu semua relatif adanya. Karena karakter kita adalah milik kita. Tidak ada karakter yang sama satu dengan yang lain, meskipun jika ada yang mirip juga tidak perlu ditentang. Sebagaimana pula bentuk sidik jari setiap orang, satu sama lain pasti berbeda.
    Inilah harta kita yang paling berharga, yang mungkin belum kita optimalkan. Yang harus kita tahu, karakter kita itu tidak dapat ditiru orang lain. Hanya saja, kita harus mengarahkan karakter kita kearah yang baik pada saat kita remaja. Remaja, seperti besi yang lembek, masih dapat dibengkokkan kearah manapun, namun jika sudah keras, maka sudah panceng alias tidak bisa diubah-ubah lagi, itulah ketika kita sudah menjumpai masa dewasa.
    Dengan karakter, kita menjadi kuat dan tidak terombang ambing dalam kehidupan. Tidak melongo-melenge saja terbawa sikap orang lain, dan kita juga bisa menentukan pilihan hidup kita sendiri. Dengan karakter, kita bisa menjadi lebih percaya diri, lebih bersyukur, lebih original sekaligus menghargai perbedaan karakter dengan orang lain.  Jika kita kehilangan karakter, maka hidup kita seakan-akan tersiksa

    2. Cinta
    cinta disini bukan sekedar cinta. apa keindahan pertama yang kita temukan ketika lahir di dunia ? cinta. adalah seorang ibu yang susah payah melahirkan kita, karena cinta. Ibu yang rela menukar nyawanya untuk kita, karena cinta. Ayah yang susah payah menghidupi kita, karena cinta. kedua orang tua kita yang siang malam, panas hujan, dari kecil hingga sekarang tidak pernah lelah mengurus kita, pun karena cinta.

    Cinta adalah sesuatu yang sulit diungkapkan, tetapi sangat dibutuhkan. adapun sebab musabab nya kita hidup hingga kini, pun karena cinta. Pernah kita membayangkan betapa cinta-nya Tuhan pada kita ? hingga kita diberikannya nafas, meskipun kita sedang tidur. bayangkan, apabila Tuhan tidak memberikan nafasnya, kita tentu ketika tidur akan "lupa bernafas" ... naudzubillah.

    Cinta tentu tak hanya sekedar deskripsi kecil seperti ini. masih banyak lagi cinta-cinta yang lain yang menebar di bumi ini, yang memberikan kepada kita rona warna kehidupan yang indah. ingat, cinta sejati itu sangat berharga .

    1. Hidayah
    Inilah cinta teruniversal satu-satunya. cinta yang tegak lurus, vertikal, tanpa penghalang. Inilah cinta yang agung, yang benar-benar tak ternilai oleh apapun, apapun juga. Inilah cinta Tuhan seluruh alam, yang mengokohkan manusia menjadi manusia paling sejati. Cinta ini pun diplot hanya untuk akses Tuhan-Manusia. tidak untuk malaikat, setan, atau hewan. Tanpa hidayah, apa bedanya manusia dengan kambing, dengan sapi, atau babi ? Masya Allah. 
    dengan ini pula, manusia bisa menjadi lebih baik, lebih terarah dan terukur, lebih menghargai sesama, lebih bersyukur, dan lebih mantap dalam mengarungi kehidupan, yang pada suatu saat nanti akan dipertanggungjawabkan. Hidayah pun membuat mabusia menjadi "lebih manusia" dengan tingkat kemuliaanya yang tinggi. Betapa inilah bentuk kasih sayang termurni dan teragung yang pernah diberikan.
    Hanya saja, apabila kita mengabaikannya, maka kita termasuk golongan yang lebih rendah dari hewan sekalipun.

    Sekarang, lihatlah, apakah kita sudah memiliki tiga hal yang sangat berharga ini ?
    Jika belum, usahakanlah.
    Jika ya, syukurilah.



    Foto Sumber :





    0 komentar:

    Posting Komentar