kenapa waktu terasa begitu cepat ?
Baru saja semuanya terjadi. dan ... seperti ada yang kosong, entah jiwa ini kosong, atau apalah tak bisa kujelaskan dengan kata-kata.
Seketika terbayang wajah wajah mereka. senyum mereka. semangat mereka.
Seketika inipun kenangan itu terbuka lebar, pikiran kita bebas melayang kemanapun sesukanya.
Kadang kita tersenyum mengingat suatu hal yang pernah dilakukan.
Esensi dari kehidupan adalah bersosialisasi. dan itu semua didapat ketika manusia sudah bersatu, bersepaham, dan bertujuan. itulah yang dinamakan kebersamaan.
"Ketika di suatu pagi. Ah, bawaannya selalu tergesa-gesa. kulit inipun serasa benar-benar tangguh untuk menghadapi air sedingin itu. entahlah, yang ada di pikiran hanyalah, bagaimana caranya sampai di sekolah tepat waktu pada pukul 05.30 ! ayo ayo ayo ... cepat !"
"Waduh, sekarang jamnya materi ini. tentang teknik berbicara pula ! yaa, walaupun aku suka berbicara, aku ngga tahu teorinya secara pasti ... ah. biarlah, pake teknik diri sendri aja lah, hhe. yang penting, ntar anak-anak bisa ngerti fungsi dari bicara itu sendiri dengan menggunakan ilmunya .. Okelah .. "
"Panas lagi terik2nya tuh. "Untuk parade, istirahat di tempat, graaak !" ... yaah sedikit berubah menjadi galak dan sangar adalah kewajiban buatku, agar bisa melatih mental mereka. tetapi kadang aku tak bisa menahan tawa, ketika melihat wajah-wajah stres dari mereka, hhaha ! aslinya kagak nahan .... "
"Ngga tega sih sebenarnya. tapi yaaa, ini mah buat melatih kesabaran mereka juga. ya udah deh, semua makanan mereka akhirnya dicampurkan ke dalam satu ember, jadi makan bareng2 deh, hahaha .. lucu ngeliat wajahnya, pada ngga rela gitu keliatannya mau makan juga .... "
"briefing terakhir. pengarahan terakhir, udah beres ah, masa mau marah-marah terus ? kasian kan mereka. lusa kan hari sabtu, mereka udah harus menghadapi anak-anak baru. sekarang, kasi semangat aja lah buat mereka, agar siap nanti terjun ke hari H ... "
ganti file. ganti folder.
"Wiiw, first day ! mereka terlihat gagah dan cantik. apalagi pas udah dibagiin nametagnya masing2. wiiidih, dengan langkah lebar dan pasti, mereka menunggu di lapangan. yang perempuan telihat anggun dengan membawa poster nama kelas, sedangkan laki-laki, ehem ... terlihat lebih ganteng ketika memanggil salah satu anak-anak baru agar menuju kelasnya masing-masing. perlahan lahan, semuanya sudah berkumpul di barisan masing-masing, dan ...."
"Boom ! mendadak ramai di aula itu. sudah seperti anak ayam kehilangan induknya. ah, aku pun sebenarnya agak canggung, tetapi ngga apa apa deh, dicoba aja. yang penting, gaya khasku sekarang benar2 harus diaplikasikan saat ini. bla.. bla.. bla... yang sedikit membuatku tidak percaya, adalah, kepala2 baru yang berjumlah 300 orang lebih itu mendengar dan menyimak apa yang aku bicarakan di atas stage. what a miracle ! "
"Tak semuanya berjalan lancar. kami terlihat begitu kecewa. sebenarnya, mereka tidaklah bersalah. ini hubungannya mengenai anak2 didik asuhan mereka. cukup mengecewakan ketika anak2 didik mereka masih melanggar peraturan yang kami buat. dan, menjadi sasaran evaluasi kami tentunya mereka ! semoga mereka bisa "mengasuh" anak didik yang melanggar peraturan itu .... "
"wahahahahahaha ... ! aku sedikit tertegun membaca surat demi surat yang kudapatkan. 123 surat kubaca semua. mayoritas rayuan gombal, dan khas bercanda , hhe. ada juga yang mengkritik gayaku ketika aku sedang marah, dan berbagai usul agar acara berjalan seru dan rame. aku hanya tersenyum. kujadikan isi surat ini sebagai evaluasi bagi diri, dan penambah motivasi ke depan ... "
"Mata mata itu kelihatan resah. aku hanya berkeliling, dengan tangan di belakang. tak ada yang patut ditakutkan, karena aku bukanlah preman yang membawa senjata tajam, hhe. tapi semuanya juga tahu, bahwa aku punya tatapan mata yang "tajam" ! mereka sedikit berpura-pura fokus ke soal .. dan kadang mencari dimana posisiku berada ... "Dek, udah ! ngga udah liat kanan-kiri, ngga usah nyontek !" itulah mungkin kiranya yang mataku ucapkan ketika melihat perlilaku mereka yang agak mencurigakan ... "
"Weiit ! weiiit ! santai, hey !!! sirna sudah keinginan menjadi artis, ketika muncul rasa ilfeel, ketika memberikan tanda tangan kepada mereka. hah ! walaupun rame banget, tapi rada bikin tenaga dan kesabaran terkuras ! yah, makanya, bersyukurlah aku ketika sekarang ditakdirkan tidak menjadi seorang artis ! coba kalo jadi beneran .... ??? baru aja jadi ketuplak udah ripuh minta ampun, apalagi jadi artis, ngasi tanda tangan kaya gitu, hhaha ... "
"Ya, itulah saat terakhirnya. ketika salah satu perwakilan kelas mengalungkan nametag ke leherku, aku tahu bahwa semuanya telah selesai. segala bentuk kenangan, sudah aku dapatkan dari kegiatan ini. aku merasa tenang, ketika berhasil menyelesaikan amanah yang dipercayakan kepadaku ... termakasih Tuhan, tanpa Engkau, mana mungkin aku bisa mengerjakan ini semua .. "
"Evaluasi terakhir itu, cukup membuat akhir itu menjadi lebih syahdu. tangisan mereka cukup menyayat hati, ketika mereka membuka pikiran untuk mengenang kembali apa yang sudah mereka perbuat dan dapatkan selama seminggu di acara. aku tahu mereka bahagia, dan sebenarnya mereka ingin tertawa ! tetapi, karena saking indahnya, akhirnya air mata merekalah yang "berbicara" ... selamat ! kalian berhasil ! "
Yah itulah sekelumit dari beribu kisah yang sebenarnya tak akan pernah bisa semuanya dapat diterjemahkan kedalam kata kata. ketika kita menerjemahkan KENANGAN INDAH yang kita dapatkan, kembali ke hati sajalah yang dapat mengartikannya, hingga dapat dikonversikan agar menjadi pengalaman hidup yang berharga ...
Ini Ceritaku, Apa Ceritamu ?
Hhe ...
*Mentor dan Panitia '24, terimakasih banyak yah !
follback fik hha
BalasHapushttp://veritasisgood.blogspot.com/
nuhun
oke oke ...
BalasHapusmakasih ya dian :)
hhe. kita sama-sama bagi inspirasi ...
weleh weleh ampe di blog segala kang ckckck bagus dah biar mengenang
BalasHapustapi kurang eung gak semuanya ceritanya cuman intronya aja
kalo boleh komentar sih gaya bicara akang tuh seperti penyiar radio jadi bicaranya tuh langsung mengena pada tujuan dan jelas
saya juga kang sedang ditulis belum di publish masih "acak adut"
Fariz "X-9"
(peserta didik yang kehilangan Parfum hahahay)
@fariz :
BalasHapuswoo iya dong, kan itu pengalaman berharga .. hehe.
emang, da panjang atuh ceritanya juga, hohoho.
hmmm, amin. semoga kesampaian yah jadi pembicara/penyiar radio.
(kehilangan parfum ? yang sedikit tea ? knapa ngga diambil waktu itu ? hhe kpake ama panitia. ikhlasin aja lah )
special moments .:-D
BalasHapus