Apa kabar ?
Semoga sehat sehat selalu yah, dan tetap semangat ! hhaha :)
"Boleh geser, mbak ?"
"Oooh .. iya. silakan silakan,"
...
"Lagi apa tho mbak,?"
"Lagi nunggu, mas ..."
OK. Now, keep the mean word.
Menunggu. hmm, menurut saya, arti kata ini ambigu, karena bisa terbagi dua, bisa baik, bisa buruk.
Kebanyakan orang, pasti tidak suka menunggu. Ya, memang, hasil yang didapatkan dari menunggu itu kadang lebih banyak terasa negatifnya, dan efek samping dari menunggu itu seperti bosan, sakit hati dsb nya, itu bukan hal yang jarang kita alami setiap hari.
Coba, posisikan anda sebagai orang yang on-time misalnya. anda sangat menghargai waktu, dan begitu memperhitungkannya dengan baik, karena anda sadar betul, waktu itu mahal. mungkin itu semua anda dapatkan, (sekedar bayangkan ngga apa apa tho ya) dari hal ini, misalnya ketika anda di Eropa, kereta listrik tidak akan mau menunggu anda, walaupun hanya terlambat 30 detik sampai di terminal, atau mungkin suatu saat anda menjadi karyawan di Jepang, direktur anda tidak akan menunggu lama untuk segera memecat anda jika saja anda terlambat.Yup. sekali lagi kata ini, menunggu.
Efek sampingnya, apa menurut anda ? bosan adalah salah satu dari itu. Bersyukurlah anda, ketika orang yang menunggui anda masih tersenyum lebar dan menyalami anda dengan hangat, padahal seharusnya mereka memarahi anda atau mungkin saja pergi. Anda mungkin tidak tahu sekian waktu ia sudah menunggu anda, terbayang mungkin saja hatinya menjadi kesal atau marah karena menunggu itu.
Sekarang, lihat diri kita masing-masing ( termasuk juga penulis yah ).
Sadarkah kita bahwa waktu itu adalah bagian dari sejarah ! sesempit apapun waktu tetaplah berguna !
16 Agustus 1945. Golongan Muda sudah gerah, mereka ingin agar proklamasi Indonesia segera dikumandangkan. karena tidak mau menunggu, merka menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok ..
17 Agustus 1945. pukul 02.00-04.00 WIB, teks proklamasi ditulis di rumah Laksamana Maeda, di Jln. Imam Bonjol 1, Jakarta. Para penulisnya adalah Ir.Soekarno. Drs. Moh Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo ...
17 Agustus 1945. pukul 10.00 WIB. Naskah proklamasi dibacakan ...
Itulah sejarah, dimana mencatatkan waktu sesempit apapun sangatlah berguna. tak ada kata menunggu lama, bagi mereka yang paham betapa berharganya waktu. ( Bayangkan ) kalau aja proklamasi telat, emang NKRI bakal ada ? ngga ada yang menjamin itu semua. tapi sejarah sudah mencatatkan seperti itulah adanya. dan kita wajib bersyukur atas jasa mereka.
Baiklah. sekarang kembali ke diri kita masing-masing.Kalau melihat cerita diatas, tega banget yah, masa kita cuma terlambat 30 detik, kereta udah maen ninggalin kita ! Ya, memang begitulah adanya. hanya orang yang tepat waktu sajalah yang akan diantar oleh kereta ke tujuannya. Nah, kereta itu ibarat DUNIA, yang NGGA BAKALAN MAU MENUNGGU orang yang selalu terlambat. terlambat berniat, terlambat merencanakan, dan terlambat melakukan ! Dunia hanya ingin mengantarkan orang yang mau berusaha tepat dan cepat, kepada gerbang kesuksesan.
Dan seperti cerita diatas pula, beruntunglah kita, jika teman kita yang sudah menunggu lama itu masih mau memberikan senyuman lebar kepada kita. Begitupun dunia ini, masih saja memberikan pesona terbaiknya, untuk kita menjalani hidup ini, dengan "warna kehidupan" yang sudah disediakan Tuhan untuk kita.
Ya, dunia masih tersenyum untuk orang yang benar benar ingin berusaha maksimal untuk sukses. Jangan sampai membuat dunia kesal karena MENUNGGUMU, dan membuatmu sengsara suatu hari nanti ...
So, what are you waitin' for ?
Dunia terus berputar. waktu terus terbuang. dan segalanya lambat laun pasti akan hilang ... waktu adalah sejarah, silakan tulis sejarah hidup kalian, di "kanvas" kehidupan masing-masing, dan dengan pemilihan "warna" hidup masing-masing ...
So, what are you waitin' for, huh ?
Just Move On !
Foto Sumber :
http://www.3gatti.com/Francesco-Gatti/godot-scenography/godot-scenography.htm
http://sonirahadian.wordpress.com/2011/06/11/the-theory-of-time-travel/
0 komentar:
Posting Komentar