• Selamat Datang !

    Diam : Lebih Nikmat


    Diam.

    Mungkin sebuah kata yang klise, jika dialamatkan buat kita kita yang sedang dalam masa "tumpah-ruah" nya ini. percaya ngga percaya, mungkin saja, pada umur belasan kesekian, hingga nanti menjelang "kepala dua", itu merupakan masa-masa yang jarang terlupakan oleh kita. seakan akan kita percaya, bahwa masa yang dinamakan masa remaja itu haruslah dihabiskan dengan permainan, bercanda, menggosip, mengumpat, atau berbicara yang tidak pasti, atau apa lagi ?

    Banyak yang memaklumi memang, ketika kita sebagai anak manusia baru (mau) gede, sedang masa masanya "menggila", alias berperilaku cenderung abnormal, atau pada zaman ini disebut sebagai "alay" atau "lebay". kadang kita cenderung terlalu lelah, ketika di kelas harus berhadapan dengan ke-klise-an pelajaran adab dan moral seperti Pendidikan Kewarganegaraan, ataupun Agama. kita terlalu cenderung memaksakan diri "berlagak" sopan di hadapan guru-guru, kita pun kadang dipaksakan berbicara baku, terutama dalam lingkup diskusi atau pidato. 

    Padahal apa yang kita lakukan ? setelah pelajaran PKn atau Agama usai, kita kembali ke perbuatan jahil ala remaja, kan ? kita cenderung lebih menyukai berlari-lari sepanjang kelas, laki-laki menggoda perempuan dan perempuan pun tak kalah menggoda laki laki pula, saling cubit-cubitan, atau tertawa terbahak-bahak. apa selanjutnya yang terjadi setelah guru masuk kelas ? pertama-tama, desahan keras berbunyi menggema di kelas, dengan bunyi "ssssssttt ... diem" . dan mulailah kita kembali menjadi manusia-manusia yang "sok terdidik".

    Masalahnya, apakah kita harus terus memaklumi itu (terus menerus) ? ayolah, kawan.

    "Jika besi yang pada awalnya dipatri sudah bengkok, maka setelahnya pun akan tetap saja bengkok. bisa sih lurus, cuma memang sangat sulit" .

    Nah, itulah sepenggal perumpamaan yang saya adaptasikan dalam bahasa gaul. yup. disana berarti, jika masa remaja ini, kita membentuk diri dalam keadaan "bengkok", maka nantinya, sesepuh apapun umur kita nanti, tetap saja jadi orang yang "bengkok". percaya tidak percaya, boleh saja kita buktikan. sayang, tidak ada pintu kemana saja milik Doraemon, yang bisa kita pakai untuk membuktikannya.

    "Masa-masa sekolah ini merupakan masa pendidikan untuk kita. pendidikan merupakan suatu wahana, yang dapat mengantarkan kita kepada pencarian jatidiri sesungguhnya. bla bla bla .."

    (Hehehe) jika kita mendengar kalimat dengan tanda kutip diatas, apalagi disampaikan di dalam upacara bendera hari senin, apakah kita akan mendengar ? kita bahkan lebih senang bergosip atau mengumpat, meskipun dengan frekuensi 225 Hz, (alias berbisik bisik). tapi apakah kita pernah berfikir jadi apa kita 20 tahun lagi jika kita tidak benar-benar menerapkan apa yang disampaikan ? klise memang. tapi itu semua akan terjadi ! entahlah, apakah kita akan menyesal ataupun tidak.

    Yang jelas, masa sekolah tak pernah terulang lagi, maka nikmatilah

    Memang benar istilah diatas. tapi besar sekali jurang perbedaan antara otak junkies dan otak intelek dalam memahami kalimat itu. orang ber-otak junkies berfikir bahwa, menikmati masa sekolah merupakan masa asyik-asyikan, masa kenakalan, masa behip-hip-hura ... masalah nanti, nanti sajalah . seperti itulah.

    Beda sekali dengan orang ber-otak intelek. ia memahami bahwa kata menikmati diatas, adalah "menjalani". dalam proses "menjalani" itu, ia pasti mengambil manfaat dari setiap harinya, yang ia lakukan dari yang ia pelajari.

    Lha wong, namanya aja menikmati, kan ? menikmati itu berarti, di dalam "sesuatu" itu ada yang harus diambil manfaatnya lho. anggaplah ceritanya, kita ini masuk sekolah. dan di sekolah itu mengajarkan kita berpakaian rapi. dan setelah 3 tahun sekolah dan tamat, eh ternyata kita belum mampu (sadar) berpakaian rapi. nah, pertanyaannya, apakah kita sudah "menikmati" masa sekolah ???

    Sudah apa belum ?? hayooo jawab ah ...
    lha kalau kita di sekolah diajarkan untuk berpakaian rapi, tetapi  setelah keluar dari sekolah, kita tidak bisa menjadi orang yang rapi, ( MAAF ) YA MENDING NGGA USAH SEKOLAH AJA, MASBRO, MASSIST. capek capek sekolah, iya kan ? toh ngga ada yang berubah dari kita ini, iya ngga ? 

    (Hhehehe) klise ? bangeeeeet. mungkin juga ada yang sebel sama pernyataan saya diatas.
    karena cuma di sekolah lah, pendidikan untuk rapi itu ada. makanya, kita butuh pendidikan, iya kan ? nah, jika kita masih mempunyai kesempatan menuntut ilmu di sekolah, maka nikmatilah dari sekarang ! ambil yang bermanfaatnya. jadilah orang yang benar-benar bermoral setelah diberikan kesempatan untuk mengecap pendidikan moral. jangan malah kita pelintirkan moral itu ke kata, "ah, masih muda, wajar lah ...

    Jadi, apa hubungannya ama diem ?

    Tidak ada, (kecuali bagi orang-orang yang sadar).
    Baca deh berita ini, apa yang akan anda katakan ?

    X : Edaaaaaaan nie anak, kok bisa ya ?
    Y : duh saya malu, kok dia bisa, saya ngga ?

    Mau jadi X atau Y ?

    Silahkan berpikir sendiri. diamlah dan sadarilah siapa anda sebenarnya, diam itu lebih nikmat ternyata, apa lagi jika kita benar-benar sadar, apa yang seharusnya kita perbuat ke depan ...


    Foto Sumber :


    0 komentar:

    Posting Komentar