• Selamat Datang !

    (Memaknai) Indahnya Bersaing


    Bersaing.

    Mungkin sebagian dari kita kurang menyukai hal ini. ah, apa saja alasannya, bukan ? dimulai dari alasan malas, merasa tak mampu, sugesti buruk pada diri sendiri, bahkan kadang dongkol dengan keberhasilan dengan orang yang kita saingi. 


    Namun, kita mesti mengerti, bahwa hidup ini "hangat" karena persaingan. contoh kecilnya saja, jika handphone yang kita pakai selalu update alias lembiru (lempar dan beli yang baru) mungkin sah-sah saja, selama itulah kesenangan kita. tapi yang wajib kita ketahui, beberapa produsen dan tim kreatif- si empunya merk handphone yang kita pakai, di ujung lain dunia sana, sedang berjuang keras bersaing dengan produsen merk handphone lain, dengan terus menciptakan kreativitas-kreativitas baru yang mengagumkan. dan sayang, kita tak pernah tahu itu.

    Seperti pernyataan saya di atas tadi, hidup ini "hangat" karena ada persaingan. inilah yang menimbulkan corak berbeda pada kehidupan sosial manusia, dimana kemampuan dan ide manusia diadukan satu sama lain, untuk memenangkan persaingan tersebut. Namun, tidak hanya itu yang wajib kita tahu, kawan. satu hal, bahwa, tanpa menciptakan "kehangatan" tersebut, kita akan MATI.

    Maksud saya, bukan karena tidak ada api yang menghangatkan kita, lalu kita akan langsung mati ( meskipun iya juga, kalau emang kedinginan sih, hhehehe ) tapi disini cenderungnya, jika kita tidak memasuki alam persaingan, maka mau-tidak mau, kita akan mati terlindas oleh roda roda persaingan individu lain. itu berarti, jika kita tidak mau masuk zona "hangat" persaingan, maka kita akan "mati kedinginan putus asa" karena terlindas oleh yang lain.

    Wow, sekejam itukah ?

    Ya. memang seperti itulah adanya. Meskipun terlihatnya sepele, tapi berefek sangat besar. sama saja, ketika kita malas bersaing di dalam kelas, alasannya, "ah gini-gini-gini, ah gitu-gitu-gitu" dan sebagainya lah. efeknya apa ? bisa saja, kita "membunuh diri" kita sendiri dengan merebahkan nama kita ke peringkat 40 dari 40 siswa. Hahaha, memang terlihat sepele, tapi menimbulkan efek psikologi yang besar. belum dimarahi orang tua, belum diputusi pacar, ( sok, siapa yang mau pacaran ama orang males mah, idih. ), belum uang jajan macet, aaaaaah udah kayak mati segan, hidup tak mau ( weleh, kebalik yah ? hhehe ) 

    Sekarang, memaknai persaingan itu penting. bahwa ketika kita sudah masuk ke alam persaingan, maka sebenarnya kita tidak akan pernah mati, hanya kadang berada di posisi diatas, atau dibawah. benar, ngga ? yang bakal mati itu adalah orang yang males, dan ngga mau bersaing lho, hhehe.

    Nah, sekarang beranikan diri kita untuk memasuki alam persaingan, baik dalam skala kecil, maupun yang besar nantinya. namun ada baiknya, kita mempunyai bekal untuk menguatkan diri dalam persaingan.


    1. Mental

    a. Punya kemauan. Nah, ini bisa disamakan dengan niatan. apa sih niat kita sehingga kita berminat untuk bersaing ? apa sih motif kita ? dan apa yang akan memotivasi kita untuk tetap berjuang dalam persaingan ? kita mesti tahu apa yang kita mau. entah itu timbul langsung dari dalam diri, atau kita harus "berkelana" terlebih dahulu mencari jawabannya. coba nih, misalnya ada yang nanya, kenapa sih kamu mau sekolah ? apa sih yang kamu ingin dapatkan dari sana ? jawabnya apa hayooo ? hhehe.

    b. Teguh hati. kita mestilah memiliki hati sekuat baja (weleh-weleh) untuk menghadapi persaingan itu. ketika kita kalah, bangkit lagi. ketika kita jatuh, bangun lagi. ketika kita kehilangan arah, minta petunjuk lagi. dan terus saja, lagi-lagi-dan lagi, itulah semboyan dari keteguhan hati. karena kita mesti concern dan yakin bahwa apa yang kita kerjakan akan membuahkan hasil. Asal nanti, kalau udah meninggal, jangan bangkit lagi yaa, hhehehe -,-

    c. Sabar. inilah resep terjitu untuk menyembuhkan gejolak negatif di hati. sabar merupakan anugerah terindah yang bisa kita dapatkan, ketika kita menginginkannya. 

    bersabarlah, ketika sainganmu mencuri pandang untuk mencontek ketika sedang ulangan. bersabarlah, ketika pesaingmu itu memiliki nilai yang lebih baik dari apa yang kau usahakan sendiri. dan bersabarlah, untuk memulai remedialmu kembali. hhaha. 

    # sangat tidak masalah, jika kita remedial, jika memang belum bisa, iya kan ? yang penting kita JUJUR dan SABAR. biarkanlah teman teman kita menggunakan cara busuk untuk melenggang, tapi suatu saat mereka pasti hancur dengan ketidakjujurannya itu (walah curhat nih, hhehe) Yup. ngga masalah. dibalik remedial itu, mungkin ada hikmahnya. mungkin kita jadi deket ama guru, berubah menjadi lebih baik, atau mengenal pola belajar baru.

    2. Ilmu

    a. Belajar. jangan terlalu membuang waktumu, jika hanya melamun tetapi tidak melakukan usaha. kebodohan fatal adalah kita meyakini sesuatu untuk kita dapatkan, tetapi kita tidak yakin dalam mengusahakannya. jika kita tak mau belajar, tak usah banyak-banyak bermimpi. apakah saya terlalu "frontal" ? memang begitulah kenyataannya. keberhasilan adalah milik seseorang yang mau belajar. sebagai pelajar, maka wajiblah bagi kita untuk mampu mempelajari semuanya. dan, usahakanlah untuk belajar apapun.

    b. Belajar. maknai kata belajar disini jangan hanya sebatas "berkutat dengan buku-mencoba memahami-pusing-muntah-muntah" tetapi pahami aspek apa saja yang mempengaruhi dalam mengembangkan metode pembelajaran itu sendiri. sebagai contoh, misalnya ketika kita belajar matematika, ternyata lebih enak sambil mendengar musik, karena jika tidak mendengar musik, kita jadi lebih cepat ngantuk dan collapse. Nah, pahamilah, bahwa agar kita mencintai matematika, kita pun butuh musik. benar ?

    c. Belajar (lagi). apalagi sih yang akan saya utarakan buat anda ? tidak ada, selain saya menganjurkan dengan halus kepada anda untuk memulai belajar ! toh, yang mengetahui diri anda itu kan anda sendiri. metode gimana-gimana yang pas itu kan cara anda sendiri, maka lakukan saja dari sekarang ! 


    3. Percaya Diri

    a. Tahu kemampuan diri. anda tahu passion anda ? apakah anda orang eksakta, sosialita, atau humaniora ? anda sendiri yang tahu. yang jelas, manfaatkan dan kembangkan potensi yang anda punya. jangan sampai emas berharga dalam diri anda itu terkubang lumpur "ketidakpercayadirian". Nah, jika dalam atmosfer persaingan kelas, misalnya nih, anda bagus dalam pelajaran Bahasa, sedangkan matematika (dkk) anda agak kurang, (hhehe) dari sekarang prioritaskan waktu utama untuk mempelajari matematika (dkk) nya itu. karena apa, jika anda habiskan waktu untuk mempelajari bahasa, kapan mau bisa metematikanya ? toh, dengan sekali kedip juga, nilai bahasa udah bagus (weiisss). makanya, priotitaskan belajar pelajaran yang lemah pemahamannya dulu.

    b. Tahu kemampuan lawan. Oke, jika kita mempunyai kompetitor utama di kelas, pelajarilah kelebihannya dan manfaatkanlah kekurangannya, itu kunci pokoknya ! jika kita mempunyai kompetitor yang (sangat-sangat jago) matematika, jadikanlah ia acuan untuk mencapai target. maksimalnya, kita bisa mendapat nilai sama seperti dia. minimalnya, paling tidak kita hanya beda beberapa digit dibawahnya. namun, tetaplah jangan berhenti berharap untuk bisa lebih dari dia.
    Oke, setelah itu, kita tahu bahwa dia sangat lemah di bidang bahasa. inilah waktunya kita untuk meng-counter attack dia ! saat inilah waktunya kita (yang jago bahasa) untuk "membantainya" dengan nilai maksimal. dan memang, jadikanlah rentang persaingan menjadi lebih pendek, sehingga peluang untuk memenangkan kompetisi menjadi lebih besar.

    c. Tahu diri. yup, selebihnya, apapun usaha yang kita lakukan, Tuhanlah yang menentukannya, benar ? maksimallah dalam berusaha, karena Tuhanpun akan memberikan seperti apa yang kita usahakan. dan tuhan pasti melihat apa yang kita kerjakan. kita mesti tahu diri, bahwa ketika kita menyontek atau berbuat curang, maka kita akan dijauhkan dari keberhasilan. lha iya atuh, da Tuhan mah melarang hambanya berbuat curang, kan ? makanya sebagai manusia yang berharap pada Tuhan, kita mesti jadi orang yang tahu diri.


    Dan saya akui juga (sebagai orang yang menulisnya), anjuran ini tampak mudah, namun ketika dilaksanakan cukup sulit. tapi, apakah sulit itu berarti tidak bisa ? TIDAK SAMA SEKALI. mari kita bersama-sama jalani prosesnya dengan sabar dan lapang hati, sehingga kita tidak menyesal nantinya.

    Berjuang !



    Foto sumber :










    0 komentar:

    Posting Komentar