Assalamualaikum Wr. Wb.
Apa kabar temans ? sehat kah engkau disana ? hhe. Semoga sehat dan selalu dalam lindungan-Nya yah, amin.
Gimana nih teman-temanku ( khususnya muslim ), apa kabar shaumnya ? apa kabar tarawihnya ? apa kabar tadarusnya ? hhehe. Semoga lancar yah. Semoga juga dilipatgandakan pahalanya ketika mampu melaksanakan itu semua, amiiin.
Sebelum membaca tulisan ini, baca dulu basmalah bersama-sama, agar diridhoi olehNya J
Okey. Mau nulis apa yah -,- bingung juga, berhubung waktu saya menulis ini lagi pukul 17.30 WIB, jadi rasa keroncongan di perut cukup mengganggu konsentrasi, hihihi. Udah ah, lanjuut ..
Weis weis weis. Liat judul di atas, rada rada bikin bingung yah -,- maksudnya apaan ? saya yakin bin percaya, kalo dalam pikiran kalian pasti negatif duluan, iya kan ?
Kata dalam tanda kutip itu sepengetahuan kita, diidentikkan ke sebuah perumpamaan, tapi kebanyakan menjurus ke hal hal negatif melulu. Nih, misalnya saya kasi contoh deh, kayak kata “nilep” , “tidur” , “uang amplop”, “hidung belang” , dan sebagainya. Dijabarkan oleh saya mungkin kaya gini nih, “nilep” itu maling duit tapi sembunyi2. “tidur” itu –tiiiiiiiiiiiit-. “uang amplop” itu uang sogokan. Kalo “hidung belang”, yaa tau sendirilah mereun, hhe J
Nah, lha terus bedanya jual diri ama “jual diri” apa ? sebenarnya itu mah hanya sekadar pemilihan judul aja kok, agar pada penasaran, hhe. tapi ada pemahaman mendalam lho didalamnya. sekarang kita bahas.
Teman teman punya hobi ngga ? pasti punya lah. Oke, saya list satu satu deh. Nyanyi, jalan jalan, makan, nonton film … hmm .. trus apalagi ? tidur ? belajar ? boleh lah, hhe :0
Nah, kita identifikasikan aja, bahwa saya ini seorang penyanyi nih ( dongengna mah nyak, hhe ).
***
Perkenalkan, inilah saya. Saya berumur 17 tahun, dan inilah cerita saya.
Hobi saya nyanyi, terutama lagu jazz. Menurut saya, suara saya bagus, kalau sedang bernyanyi saya bisa menggunakan beberapa tipe suara, kayak bang Tompi, idola saya …. Udah itu, ngga tanggung2, saya tuh ganteng banget, item manis, trus punya attitude yang oke, banyak yang suka pula. Ilmu tentang seni dan musik, saya kuasai dengan baik, dari sejarahnya hingga variasinya …
Tapi sayang seribu sayang, dari sekian deret sumber saya yang saya punya itu, saya tidak mendapatkan hasil yang diharapkan ! kok, bisa ? apa yang kurang dari saya ?
Ternyata, saya ini orangnya pemalu ! suara saya bagus, tapi saya selalu bernyanyi di kamar mandi … ketika suatu hari saya disuruh bernyanyi ke depan, saya malu … ketika orang mendengar saya bersenandung dan orang memuji saya, bukannya bersyukur kepada Tuhan, malah saya menampik dan merendahkan diri di depan orang itu, dan menganggap dalam hati bahwa itu hanya basa-basi orang saja !
Suatu hari, kadang, saya menyadari kemampuan saya ini. Saya kumpulkan kekuatan dan terus mencoba ! dan, saya berhasil … saya berhasil menanamkan pengaruh saya ke orang lain. Setidaknya, saya akhirnya dikenal sebagai orang yang bersuara bagus. Dan tak lama, pada suatu acara, saya diundang untuk tampil menyanyi di depan orang banyak … tetapi apa yang terjadi ? saya melemah dan urung untuk melaksanakannya ! kadang saya menyesali diri saya sendiri, mengapa saya begitu bodohnya, padahal, saya bisa melakukan apa yang saya mau, tapi kenapa harus seperti ini ?
***
Duh sedih yah, ceritanya L ada ngga yah, orang kayak gitu ? semoga ngga ada yah.
Tapi saya yakin, beberapa orang mungkin memiliki latar masalah yang sama, walaupun temanya beda, bahkan mungkin, yang mengalami itu diri kita sendiri ! ya, kembali ke penafsiran judul diatas. Disinilah letak masalahnya, orang yang sebenarnya punya bakat dan sumber daya yang melimpah, tetapi tidak bisa maju-maju, berarti ia belum bisa “menjual dirinya” …
Apa maksudnya ? ya, maksud dari kata diatas adalah, orang tersebut belum memiliki kekuatan dan kemauan untuk menonjolkan kemampuan yang ia punya . ia bahkan tidak tahu, apa yang harus ia perbuat dengan sumber daya yang ada di dalam dirinya itu.
Lihat kasus “si saya” di atas. Dia punya kemampuan bernyanyi, tetapi sayangnya belum bisa mengoptimalkan kemampuannya di hadapan banyak orang, untuk menunjukkan bahwa “INILAH SAYA” di hadapan orang lain. Ia banyak ilmu, tapi tak tahu, mau kemana ilmu itu akan disalurkan. Ia sebenarnya punya keberanian, tetapi ketika dihadapkan kepada suatu kesempatan, ia malah sudah melempem duluan, dan akhirnya, HABISLAH IA .. seperti hidup ini tak ada gunanya.
Sekarang, mari kita lihat diri ini. Allah SWT sudah memberikan anugerah masing masing kepada kita, yang unik dan tidak pernah sama seperti orang lain ! sungguh, betapa berharganya apa yang Dia berikan kepada kita … namun, apalah gunanya, ketika kita belum berani memaksimalkannya, untuk “menjual diri” kita kepada orang lain ?
Mari, sadari dan perbaiki diri kita masing masing. Kita sudah harus tahu kemampuan kita masing2 itu apa. Kita harus pandai “menjual diri” dengan berbekal potensi yang sudah diberikan Allah. Jika pandai menyanyi, bernyayilah … jika pandai melukis, melukislah … jika pandai berbicara, berbicaralah … jika pandai menulis, menulislah … dan sebagainya.
Nah, untuk “menjual diri” pun, kita harus tahu “lapak” nya masing masing, jangan salah pilih lapak. Jika pandai menyanyi, ya ikut kontes nyanyi. Jika pandai melukis, jadilah pengurus mading. Jika pandai menulis, yaa jadilah seorang blogger misalnya. Atau bisa berbicara dan berorganisasi, masuklah ke OSIS atau organisasi lainnya …
Akhir kata, kita mesti tahu bagaimana caranya “menjual diri” kita, dalam artian menonjolkan kemampuan kita kepada orang lain … dan kita juga harus tahu “lapak” mana, atau jalur mana yang akan kita pilih untuk merealisasikan bakat itu, untuk menebarkan sesuatu yang positif kepada orang lain, sehingga menjadi sebuah karya yang luar biasa !
LAHIRLAH KAWAN, MENJADI DIRIMU SENDIRI !
SELURUH JAGAD MENUNGGU KARYAMU !
SEMANGAT :*
0 komentar:
Posting Komentar